Sabtu, 10 November 2018


Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan dengan gugus karboksil. Asam karboksilat   merupakan asam Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan anion asam karboksilat dinamakan karboksilat. Asam karboksilat merupakan senyawa polar, dan membentuk ikatan hidrogen satu sama lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam bentuk dimer. Dalam larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian molekulnya terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya 0,02% dari molekul asam asetat yang terdisosiasi dalam air. Asam karboksilat alifatik rantai pendek (atom karbon <18) dibuat dengan karbonilasi alkohol dengan karbon monoksida. Untuk rantai panjang dibuat dengan hidrolisis trigliserida yang biasa terdapat pada minyak hewan dan tumbuhan.
Rumus umum asam karboksilat adalah R-COOH
Contoh :
Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya gugus fungsi karboksil (-COOH), karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH).
Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –COOH- sebesar 120 derjat dan panjang ikatan C=O sebesar 0,121 nm.
Contoh :

Sifat KimiaAsam karboksilat
Reaksi dengan basa
Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.
Contoh : 
Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol primer.
Contoh : 
Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh : 

                                                                              
sifat keasaman asam karboksilat
Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugusan karboksil, suatu istilah yang berasal dari karbonil dan hidroksil. Gugusan yang terikat pada gugusan karboksil dalam asam karboksilat bisa gugus apa saja, bahkan bisa gugus karboksil lain.
Dalam asam karboksilat gugus -COOH terikat pada gugus alkil (-R) atau gugus aril (-Ar). Meskipun yang mengikat gugus –COOH daspat berupa gugus alifatik atau aromatic, jenuh atau tidak jenuh, tersubstitusi atau tidak tersubstitusi sifat yang diperlihatkan oleh gugus –COOH tersebut pada dasarnya sama. Di samping terdapat asam yang mengandung satu gugus karboksil (asam monokarboksilat), diketahui juga terdapat asam yang memiliki dua gugus karboksil (asam dikarboksilat) dan tiga buah gugus karboksil (asam trikarboksilat). Perbedaan banyaknya gugus –COOH ini tidak mengakibatkan perubahan sifat kimia yang mendasar
pengukuran kekuatan keasaman 

Dalam air asam karboksilat berada pada kesetimbangan dengan ion karboksilat dan ion hidronium. Satu ukuran dari kekuatan asam ialah besarnya ionisasi daslam air. Lebih besar jumlah ionisasi, lebih kuat asamnya. Asam karboksilat umumnya asam yang lebih lemah daripada H3O+; daslam larutan air, kebanyakan molekul asam karboksilat tidak terionisasi.

Kekuatan asam dinyatakan sebagai konstanta asam Ka, konstanta kesetimbangan ionisasi dalam air.

Dimana : [RCO2H] = molaritas dari RCO2H

[RCO2] = molaritas dari RCO2-

[H3O+] atau [H+] = molaritas H3O+ atau H+

Harga Ka yang lebih besar berarti asam tersebut lebih kuat sebab konsentrasi dari RCO2- dan H+ lebih besar. Untuk mempermudah maka harga pKa= adalah pangkat megatifdari pangkat dalam Ka. Apabila Ka bertambah, pKa berkurang; oleh sebab itu makin kecil pKa berarti makin kuat asamnya.

resonansi dan kekuatan asam 

Sebab utama asam karboksilat bersifat asam adalah resonansi stabil dari ion karboksilat. Kedua struktur dari ion karboksilat adalah ekivalen; muatan negatif dipakai sam oleh kedua atom oksigen.

Delokalisasi dari muatan negatif ini menjelaskan mengapa asam karboksilat lebih asam daripada fenol. Walaupun ion fenoksida merupakan resonansi stabil kontribusi utama struktur resonansi mempunyai muatan negatif berada pada satu atom.

garam dari asam karboksilat 
Air salah satu basa telalu lmah untuk menghilangkan proton dalam jumlah besardari kebanyakan asam karboksilat. Basa lebih kuat seperti natrium hidroksida mengalami reaksi sempurna dengan asam karboksilat memmbentuk garam yang disebut karboksilat. Reaksi ini disebut reaksi netralisasi asam basa. 
Karboksilat adalah garam berperilaku seperti garam organik; tidak berbau, titik leleh relatif tinggi dan sering mudah larut dalam air. Karena bentuknya ion , maka sukar larut dalam pelarut organik. Garam natrium dari asam karboksilat ranatai hidrokarbon panjang disebut sabun. 
Karboksilat diberi nama sama seperti garam anorganik. Nama ion karboksilat diambil dasri nama asam karboksilat asal.
Asam karboksilat bereaksi dengan natrium bikarbonat (Na+HCO3-) menghasilkan natrium karboksilat dan asam karbonat (H2CO3). Asam karbonat tidak stabil dan membentuk gas karbon dioksida dan air. Alkohol dan kebanyakan fenol tidak membentuk garam bila ditambah NaHCO3karena mereka kurang asam dibandingkan asam karbonat. Asam karboksilat juga bereaksi dengan ammonia dan amina menghasilkan ammonium karboksilat. Reaksi dengan amina penting sekali dalam kimia protein sebab molekul protein kaya akan gugusan karboksil dan gugusan amino.
Dengan mereaksikan asam karboksilat dengan asam kuat atau sedang kan mengubah garam kembali menjadi asam karboksilat.

Dari uraian materi yang sudah dijelaskan ada baiknya kita mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk menguji pemahaman kita
1.     Jika resonansi dapat terjadi pada asam karboksilat, maka bagaimana dengan asam dikarboksilat? Apakah ada perbedaan mekanisme dalam resonansinya atau sama saja? Lalu bagaimana dengan perbandingan tingkat keasamannya pada asam karboksilat terhadap asam dikarboksilat?

2.      Resonansi terjadi sebagai akibat adanya terdelokalisasinya ikatan rangkap pada O terhadap O yang tidak berikatan rangkap dan hal inipun terjadi berulang-ulang. Lalu jika substituen yang diikat –COOH adalah CH3, lalumengapa O tersebut malah tidak tertarik pada H disampingnya namun malah membentuk ikatan rangkap hasil delokalisasi pada O tetangganya? Apakah ada yang menyebabkan hal dapat ini terjadi?

56 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Terimakasih saya akan mencoba jawab
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  3. Terima kasih Afni atas pemaparan materinya
    Jawaban untuk pertanyaan anda sejauh yang saya ketahui
    1. Resonansi akan lebih panjang dan stabil apabila kedua gugus karboksilat terus berada pada posisi terkonjugasi (misalnya pada asam karboksilat). Namun jika tidak terkonjugasi, maka resonansi terjadi secara lokal di masing-masing gugus fungsi tersebut seperti pada monokarboksilat.
    2. Ikatan C-H sangat kovalen karena kelektronegatifan C dan H sangat berdekatan, oleh karena itu sangat sukar H yang terikat pada C untuk melepaskan diri meskipun terdapat atom O disebelahnya.

    BalasHapus
  4. terimakasih afni saya mencoba menjawab dimana
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad

    BalasHapus
  5. Baik saya akan mencoba menjawab dari pertanyaan anda, sebelumnya terimakasih buat anda nur afni oktafia di sini saya akan menjawab..

    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad

    BalasHapus
  6. http://nurafnioktaviaa.blogspot.com/2018/11/asam-karboksilat-asam-karboksilat_10.html?m=1
    Ini jawabannya
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad

    BalasHapus

  7. Ini jawabannya
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad

    BalasHapus
  8. Terimakasih kak, saya akan mencoba jawab
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  9. Saya rasa pemaparan nya cukup baik dan menarik

    BalasHapus
  10. 1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul

    BalasHapus
  11. Ini jawabannya
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  12. Hai kakak, menurut saya jawabannya:
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  13. Holla afnay:)

    Ini jawabannya
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad

    BalasHapus
  14. Hai kakak, menurut saya jawabannya:
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  15. Terima kasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya:
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  16. Terimakasih afni.
    Menurut saya :
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  17. Makasih nay
    Ini jawabannya
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad

    BalasHapus
  18. Terimakasih saya akan mencoba jawab
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  19. 1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad

    BalasHapus
  20. Terima kasih kak buat materinya..mau coba jawab yaa
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  21. Terima kasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya:
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  22. Selamat malama kak, terimakasih kak afni ilmu nya sangat bermanfaat saya akan mencoba menjawab dimana
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad

    BalasHapus
  23. Terimakasih saya akan mencoba jawab
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  24. Terimakasih saya akan mencoba jawab
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadI

    BalasHapus
  25. Terimakasih saya akan mencoba jawab
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadI

    BalasHapus
  26. Terimakasih saya akan mencoba jawab
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadI

    BalasHapus
  27. Selamat malama kakak, terimakasih kak afni ilmu nya sangat bermanfaat saya akan mencoba menjawab pertanyaannya
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  28. 1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  29. Hai afni,
    Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi.
    Semoga membantu

    BalasHapus
  30. Terima kasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya:
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  31. Hai kakak, menurut saya jawabannya:
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  32. Terima kasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya:
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  33. Terima kasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya:
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  34. Helloo
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  35. 1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad

    BalasHapus
  36. Terima kasih atas materi nya,
    Jawaban untuk pertanyaan anda sejauh yang saya ketahui
    1. Resonansi akan lebih panjang dan stabil apabila kedua gugus karboksilat terus berada pada posisi terkonjugasi (misalnya pada asam karboksilat). Namun jika tidak terkonjugasi, maka resonansi terjadi secara lokal di masing-masing gugus fungsi tersebut seperti pada monokarboksilat.
    2. Ikatan C-H sangat kovalen karena kelektronegatifan C dan H sangat berdekatan, oleh karena itu sangat sukar H yang terikat pada C untuk melepaskan diri meskipun terdapat atom O disebelahnya.

    BalasHapus
  37. Terimakasih saya akan mencoba jawab
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad

    BalasHapus
  38. Terimakasih kak atas ilmunya.
    Ini jawabannya
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  39. Trimakasih afni atas materinya sangat membanyu

    BalasHapus
  40. Assalamualaikum kak afni
    Terimakasih atas ilmunya kak.
    Ini jawabannya
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus

  41. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  42. Terima kasih untuk materinya
    Menurut saya:
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  43. Hai afni

    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul.

    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi.

    BalasHapus
  44. Terima kasih Nuafni oktavia atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya:
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  45. 1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi

    BalasHapus
  46. 1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad

    BalasHapus
  47. Hai afni
    1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
    2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi.

    BalasHapus
  48. Nurafnioktaviaa.blogspot.com
    1. Tidak semua diena terkonjugasi dengan konformasi s-trans dapat berubah menjadi s-cis. Pada sikloalkadiena s-trans dengan salah satu ikatan π  berada pada suatu cincin, sedangkan satu ikatan π yang lain berada di luar cincin, rotasi ikatan tidak dapat terjadi, sehinga reaksi Diels Alder tidak dapat berlangsung meskipun sudah dibantu dengan pemanasan. 
    2. Mekanisme reaksi Diels Alder dipengaruhi oleh kehadiran gugus pendorong elektron pada diena dan gugus penarik elektron pada dienofil, 

    BalasHapus
  49. Nurafnioktaviaa.blogspot.com
    1. Tidak semua diena terkonjugasi dengan konformasi s-trans dapat berubah menjadi s-cis. Pada sikloalkadiena s-trans dengan salah satu ikatan π  berada pada suatu cincin, sedangkan satu ikatan π yang lain berada di luar cincin, rotasi ikatan tidak dapat terjadi, sehinga reaksi Diels Alder tidak dapat berlangsung meskipun sudah dibantu dengan pemanasan. 
    2. Mekanisme reaksi Diels Alder dipengaruhi oleh kehadiran gugus pendorong elektron pada diena dan gugus penarik elektron pada dienofil, 

    BalasHapus
  50. Nurafnioktaviaa.blogspot.com
    1. Tidak semua diena terkonjugasi dengan konformasi s-trans dapat berubah menjadi s-cis. Pada sikloalkadiena s-trans dengan salah satu ikatan π  berada pada suatu cincin, sedangkan satu ikatan π yang lain berada di luar cincin, rotasi ikatan tidak dapat terjadi, sehinga reaksi Diels Alder tidak dapat berlangsung meskipun sudah dibantu dengan pemanasan. 
    2. Mekanisme reaksi Diels Alder dipengaruhi oleh kehadiran gugus pendorong elektron pada diena dan gugus penarik elektron pada dienofil, 

    BalasHapus
  51. Nurafnioktaviaa.blogspot.com
    1. Tidak semua diena terkonjugasi dengan konformasi s-trans dapat berubah menjadi s-cis. Pada sikloalkadiena s-trans dengan salah satu ikatan π  berada pada suatu cincin, sedangkan satu ikatan π yang lain berada di luar cincin, rotasi ikatan tidak dapat terjadi, sehinga reaksi Diels Alder tidak dapat berlangsung meskipun sudah dibantu dengan pemanasan. 
    2. Mekanisme reaksi Diels Alder dipengaruhi oleh kehadiran gugus pendorong elektron pada diena dan gugus penarik elektron pada dienofil, 

    BalasHapus
  52. Nurafnioktaviaa.blogspot.com
    1. Tidak semua diena terkonjugasi dengan konformasi s-trans dapat berubah menjadi s-cis. Pada sikloalkadiena s-trans dengan salah satu ikatan π  berada pada suatu cincin, sedangkan satu ikatan π yang lain berada di luar cincin, rotasi ikatan tidak dapat terjadi, sehinga reaksi Diels Alder tidak dapat berlangsung meskipun sudah dibantu dengan pemanasan. 
    2. Mekanisme reaksi Diels Alder dipengaruhi oleh kehadiran gugus pendorong elektron pada diena dan gugus penarik elektron pada dienofil, 

    BalasHapus
  53. 1. Tidak semua diena terkonjugasi dengan konformasi s-trans dapat berubah menjadi s-cis. Pada sikloalkadiena s-trans dengan salah satu ikatan π  berada pada suatu cincin, sedangkan satu ikatan π yang lain berada di luar cincin, rotasi ikatan tidak dapat terjadi, sehinga reaksi Diels Alder tidak dapat berlangsung meskipun sudah dibantu dengan pemanasan. 
    2. Mekanisme reaksi Diels Alder dipengaruhi oleh kehadiran gugus pendorong elektron pada diena dan gugus penarik elektron pada dienofil, 

    BalasHapus
  54. Gambling in and around the casino: The online gambling industry's problems
    In the 나주 출장샵 U.S., casinos 순천 출장마사지 offer legal, regulated gambling activities like slots 여수 출장안마 and video poker. The 속초 출장샵 company offers  Rating: 4.1 · ‎16 평택 출장샵 reviews

    BalasHapus

REAKSI SIKLOADISI (Reaksi Diels- Alder) Reaksi Diels-Alder adalah reaksi kimia organik antara diena terkonjugasi dengan alkena tersubsti...