Sabtu, 17 November 2018

reaksi substitusi senyawa organik

PENGERTIAN REAKSI SUBSTITUSI 

reaksi substitusi adalah suatu reaksi penggantian gugus fungsional pada senyawa kimia tertentu dengan gugus fungsional yang lain. dalam kimia organik, reaksi substitusi elektrofilik dan nukleofilik merupakan yang paling penting dan banyak digunakan. reaksi substitusi organik dikategorikan menjadi beberapa tipe berdasarkan reagen yang berperan , apakah termasuk  nukleofilik atau elektrofil. intermediet yang terlibat dalam reaksi substitusi dapat berupa karbokation, karbanion atau radikal bebas

CONTOH REAKSI SUBSTITUSI 
Contoh yang paling sederhana untuk reaksi substitusi adalah reaksi klorinasi metana . produk yang dihasilkan merupakan haloalkana yaitu metil klorida


Jenis-jenis reaksi substitusi 
beberapa macam reaksi substitusi adalah : 

SUBSTITUSI NUKLEOFILIK 
substitusi terjadi ketika reagen yang berperan adalah suatu nukleofil. nukleofil adalah molekul yang dapat menyumbangkan sepasang elektron membentuk ikatan kimia dalam reaksi. 
suatu nukleofil bereaksi dengan zat alifatik pada reaksi substitusi nukleofilik alifatik reaksi substitusi ini dapat melalui dua macam mekanisme yaitu SN1 dan SN2 
ketika zat yang bereaksi merupakan senyawa aromatik, maka reaksi yang terjadi disebut dengan reaksi substitusi nukleofilik aromatik. turunan asam karboksilat bereaksi dengan nukleofil dalam substitusi asil nukleofilik
Adapun ciri reaksi SN2 adalah:
1. Karena nukleofil dan substrat terlibat dalam langkah penentu kecepatan reaksi, maka kecepatan reaksi tergantung pada konsentrasi kedua spesies tersebut.
2. Reaksi terjadi dengan pembalikan (inversi) konfigurasi. Misalnya jika kita mereaksikan (R)-2-bromobutana dengan natrium hidroksida, akan diperoleh (S)-2-butanol.Ion hidroksida menyerang dari belakang ikatan C-Br. Pada saat substitusi terjadi, ketiga gugus yang terikat pada karbon sp3 kiral itu seolah-olah terdorong oleh suatu bidang datar sehingga membalik. Karena dalam molekul ini OH mempunyai perioritas yang sama dengan Br, tentu hasilnya adalah (S)-2-butanol. Jadi reaksi SN2 memberikan hasil inversi.

3. Jika substrat R-L bereaksi melalui mekanisme SN2, reaksi terjadi lebih cepat apabila R merupakan gugus metil atau primer, dan lambat jika R adalah gugus tersier. Gugus R sekunder mempunyai kecepatan pertengahan. Alasan untuk urutan ini adalah adanya efek rintangan sterik. Rintangan sterik gugus R meningkat dari metil < primer < sekunder < tersier. Jadi kecenderungan reaksi SN2 terjadi pada alkil halida adalah: metil > primer > sekunder >> tersier.


SUBSTITUSI ELEKTROFILIK 
substitusi elektrofilik terjadi pada banyak reaksi yang mengandung cincin benzena (arena). berikut hal yang harus dimengerti saat belajar substitusi elektrofilik 

MEKANISME UMUM 

Tahap pertama
ibaratkan elektrofil merupakan ion positif X+

dua dari elektron pada sistem yang terdelokalisasi tertarik kearah X+ dan membentuk ikatan. sehingga terjadi pemutusan delokalisasi, walaupun tidak seluruhnya.



ion yang terbentuk pada tahap ini bukan merupakan hasil akhir. tahap ini hanya merupakan hasil antara (intermediet)
masih terjadi delokalisasi pada hasil antara, namun hanya sebagian daerah dari ion
ion pada hasil antara bermuatan positif sebagai hasil dari penggabungan molekul netral dan ion positif. muatan positif ini lalu menyebar sepanjang daerah yang terdelokalisasi pada cincin. anda cukup menggambarkan "+" pada bagian tengah cincin untuk menunjukkan hal ini. 
hidrogen pada bagian atas dari gambar bukanlah hidrogen yang baru, hidrogen tersebut sudah berikatan pada carbon yang sama sebelum reaksi. dan untuk lebih memperjelas reaksi selanjutnya hidrogen tersebut perlu dituliskan 

Tahap kedua 
disini kita akan memperkenalkan ion baru , Y- dari mana ini datang? harus diingat bahwa tidak mungkin untuk mendapatkan positif ion saja pada suatu sistem kimia. jadi ion Y- merupakan ion yang sebelumnya berikatan dengan X+

elektron yang tidak berpasangan pada Y- membentuk ikatan dengan atom hidrogen pada bagian atas dari cincin. ini berarti bahwa pasangan dari elektron yang menghubungkan hidrogen dengan cincin tidak diperlukan lagi. bagian tersebut lalu bergerak kebawah dan mengisi ruang kosong pada daerah dislokalisasi elektron dan mengembalikan delokalisasi elektron seperti semula. sehingga stabilitas benzenapun kembali 

Dari uraian materi diatas lebih baik kita akan melaksanakan diskusi pertanyaan-pertanyaan berikut ini, agar menguji pemahaman kita 
  1. mengapa jika benzena mengikat substituen pengaktif meningkatkan kreatifannya terhadap substitusi elektrofilik dan sebaliknya substituen pendeaktif menurunkan kreaktifannya?
  2. Bagaimana perbandingan mekanisme substitusi SN1dan SN2 dengan keadaan-keadaan lain, seperti keadan pelarut, struktur, dan nukleofil secara spesifik ?
  3. bagaimana mekanisme terjadinya reaksi SN1?




Referensi :

Rahayu, I. 2009. Praktis Belajar Kimia, Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p 210.

28 komentar:

  1. Mksih Afni :)
    Saya akan coba menjawab
    1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif
    2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus
  2. Terimakasih,nenurut saya
    1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif
    2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus
  3. Makasih afnayy materinyaa,
    1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif
    2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus
  4. saya akan mencoba menjawab pertanyaan no.2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. Makasih afniiii. Materi yang menarik. Mau coba jawab no 1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif

    BalasHapus
  7. 1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif

    BalasHapus
  8. terima kasih, menurut saya jawaban nomor 1 Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif

    BalasHapus
  9. Holla nay:)
    1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif
    2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus
  10. Terimakasih afni, menurut saya
    1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif
    2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus
  11. terima kasih materinya, menurut saya jawaban nomor 1 Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif

    BalasHapus
  12. Makasih afniiii. Materi yang menarik. Mau coba jawab no 1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif

    BalasHapus
  13. Hai sun
    1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif
    2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus
  14. 1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif

    BalasHapus
  15. Halo afni, Terimakasih penjelasannya. Menurut saya:
    1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. Terimakasih afni, menurut saya
    1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif
    2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus
  18. Ok terima kasih af. Saya akan menjawab pertanyaannya dimana untuk persoalan 1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif
    2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus
  19. Haii af
    Menurut saya:
    1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif
    2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut

    BalasHapus
  20. 1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif

    BalasHapus
  21. 1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif
    2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus
  22. 1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif
    2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus
  23. Terimakasih afni, menurut saya
    1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif
    2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus
  24. Terimakasih, menurut saya untuk nomor 2, perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut

    BalasHapus
  25. Terimakasih afni, menurut saya
    1. Karna gugus OH pada fenol merupakan gugus pengaktif kuat dan gugus metil pada toluena pengaktif lemah, sedangkan gugus karboniladalah gugus pendeaktif

    BalasHapus
  26. no.2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus
  27. Nomor 2 Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus
  28. baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan no. 2. Perbandingan mekanisme SN1 dan SN2 saya adalah pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi, sedangkan mekanisme SN1 tidak terjadi, pada struktur halida sekuder mekanisme SN1 dan SN2 kadang kadang terjadi, pada struktur halida tertier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi. selanjutnya pada nukleofil, pada mekanisme SN2 mekanisme reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil,sedangkan pada mekanisme SN1 mekanisme reaksi tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. terakhir berdasarkan pelarut pada mekanisme SN2 kecepatan reaksi sedikit dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, sedangkan pada mekanisme SN1 kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut.

    BalasHapus

REAKSI SIKLOADISI (Reaksi Diels- Alder) Reaksi Diels-Alder adalah reaksi kimia organik antara diena terkonjugasi dengan alkena tersubsti...