Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah asam organik yang
diidentikkan dengan gugus karboksil. Asam karboksilat merupakan
asam Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan anion asam karboksilat dinamakan
karboksilat. Asam karboksilat merupakan senyawa polar, dan membentuk ikatan
hidrogen satu sama lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam bentuk dimer.
Dalam larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian molekulnya
terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya 0,02%
dari molekul asam asetat yang terdisosiasi dalam air. Asam karboksilat alifatik
rantai pendek (atom karbon <18) dibuat dengan karbonilasi alkohol dengan
karbon monoksida. Untuk rantai panjang dibuat dengan hidrolisis trigliserida
yang biasa terdapat pada minyak hewan dan tumbuhan.
Rumus umum asam karboksilat adalah R-COOH
Contoh :
Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya gugus
fungsi karboksil (-COOH), karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil
(-OH).
Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –COOH- sebesar 120 derjat
dan panjang ikatan C=O sebesar 0,121 nm.
Contoh :
Sifat KimiaAsam karboksilat
Reaksi dengan basa
Asam karboksilat bereaksi dengan basa
menghasilkan garam dan air.
Contoh :
Contoh :
Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium
alumunium hidrida
menghasilkan alkohol primer.
Contoh :
Contoh :
Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh :
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh :
sifat keasaman asam karboksilat
Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugusan karboksil, suatu istilah yang berasal dari karbonil dan hidroksil. Gugusan yang terikat pada gugusan karboksil dalam asam karboksilat bisa gugus apa saja, bahkan bisa gugus karboksil lain.
Dalam asam karboksilat gugus -COOH terikat pada gugus alkil (-R) atau gugus aril (-Ar). Meskipun yang mengikat gugus –COOH daspat berupa gugus alifatik atau aromatic, jenuh atau tidak jenuh, tersubstitusi atau tidak tersubstitusi sifat yang diperlihatkan oleh gugus –COOH tersebut pada dasarnya sama. Di samping terdapat asam yang mengandung satu gugus karboksil (asam monokarboksilat), diketahui juga terdapat asam yang memiliki dua gugus karboksil (asam dikarboksilat) dan tiga buah gugus karboksil (asam trikarboksilat). Perbedaan banyaknya gugus –COOH ini tidak mengakibatkan perubahan sifat kimia yang mendasar
pengukuran kekuatan keasaman
Dalam air asam karboksilat berada pada kesetimbangan dengan ion
karboksilat dan ion hidronium. Satu ukuran dari kekuatan asam ialah besarnya
ionisasi daslam air. Lebih besar jumlah ionisasi, lebih kuat asamnya. Asam
karboksilat umumnya asam yang lebih lemah daripada H3O+;
daslam larutan air, kebanyakan molekul asam karboksilat tidak terionisasi.
Kekuatan asam dinyatakan
sebagai konstanta asam Ka, konstanta kesetimbangan ionisasi dalam
air.
Dimana : [RCO2H]
= molaritas dari RCO2H
[RCO2] =
molaritas dari RCO2-
[H3O+]
atau [H+] = molaritas H3O+ atau H+
Harga Ka yang lebih
besar berarti asam tersebut lebih kuat sebab konsentrasi dari RCO2- dan
H+ lebih besar. Untuk mempermudah maka harga pKa= adalah
pangkat megatifdari pangkat dalam Ka. Apabila Ka bertambah, pKa berkurang; oleh
sebab itu makin kecil pKa berarti makin kuat asamnya.
resonansi dan kekuatan
asam
Sebab utama asam
karboksilat bersifat asam adalah resonansi stabil dari ion karboksilat. Kedua
struktur dari ion karboksilat adalah ekivalen; muatan negatif dipakai sam oleh
kedua atom oksigen.
Delokalisasi dari muatan
negatif ini menjelaskan mengapa asam karboksilat lebih asam daripada fenol.
Walaupun ion fenoksida merupakan resonansi stabil kontribusi utama struktur
resonansi mempunyai muatan negatif berada pada satu atom.
garam dari asam
karboksilat
Air salah satu basa
telalu lmah untuk menghilangkan proton dalam jumlah besardari kebanyakan asam
karboksilat. Basa lebih kuat seperti natrium hidroksida mengalami reaksi
sempurna dengan asam karboksilat memmbentuk garam yang disebut karboksilat.
Reaksi ini disebut reaksi netralisasi asam basa.
Karboksilat adalah garam
berperilaku seperti garam organik; tidak berbau, titik leleh relatif tinggi dan
sering mudah larut dalam air. Karena bentuknya ion , maka sukar larut dalam
pelarut organik. Garam natrium dari asam karboksilat ranatai hidrokarbon
panjang disebut sabun.
Karboksilat diberi nama
sama seperti garam anorganik. Nama ion karboksilat diambil dasri nama asam
karboksilat asal.
Asam karboksilat
bereaksi dengan natrium bikarbonat (Na+HCO3-)
menghasilkan natrium karboksilat dan asam karbonat (H2CO3).
Asam karbonat tidak stabil dan membentuk gas karbon dioksida dan air. Alkohol
dan kebanyakan fenol tidak membentuk garam bila ditambah NaHCO3karena
mereka kurang asam dibandingkan asam karbonat. Asam karboksilat juga
bereaksi dengan ammonia dan amina menghasilkan ammonium karboksilat. Reaksi
dengan amina penting sekali dalam kimia protein sebab molekul protein kaya akan
gugusan karboksil dan gugusan amino.
Dengan mereaksikan asam
karboksilat dengan asam kuat atau sedang kan mengubah garam kembali menjadi
asam karboksilat.
Dari uraian materi yang
sudah dijelaskan ada baiknya kita mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut
ini untuk menguji pemahaman kita
1. Jika resonansi dapat
terjadi pada asam karboksilat, maka bagaimana dengan asam dikarboksilat? Apakah
ada perbedaan mekanisme dalam resonansinya atau sama saja? Lalu bagaimana
dengan perbandingan tingkat keasamannya pada asam karboksilat terhadap asam
dikarboksilat?
2.
Resonansi terjadi sebagai akibat adanya terdelokalisasinya ikatan
rangkap pada O terhadap O yang tidak berikatan rangkap dan hal inipun terjadi
berulang-ulang. Lalu jika substituen yang diikat –COOH adalah CH3,
lalumengapa O tersebut malah tidak tertarik pada H disampingnya namun malah
membentuk ikatan rangkap hasil delokalisasi pada O tetangganya? Apakah ada yang
menyebabkan hal dapat ini terjadi?





Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusTerimakasih saya akan mencoba jawab
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusTerima kasih Afni atas pemaparan materinya
BalasHapusJawaban untuk pertanyaan anda sejauh yang saya ketahui
1. Resonansi akan lebih panjang dan stabil apabila kedua gugus karboksilat terus berada pada posisi terkonjugasi (misalnya pada asam karboksilat). Namun jika tidak terkonjugasi, maka resonansi terjadi secara lokal di masing-masing gugus fungsi tersebut seperti pada monokarboksilat.
2. Ikatan C-H sangat kovalen karena kelektronegatifan C dan H sangat berdekatan, oleh karena itu sangat sukar H yang terikat pada C untuk melepaskan diri meskipun terdapat atom O disebelahnya.
terimakasih afni saya mencoba menjawab dimana
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad
Baik saya akan mencoba menjawab dari pertanyaan anda, sebelumnya terimakasih buat anda nur afni oktafia di sini saya akan menjawab..
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad
http://nurafnioktaviaa.blogspot.com/2018/11/asam-karboksilat-asam-karboksilat_10.html?m=1
BalasHapusIni jawabannya
1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad
BalasHapusIni jawabannya
1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad
Terimakasih kak, saya akan mencoba jawab
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Saya rasa pemaparan nya cukup baik dan menarik
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
BalasHapusIni jawabannya
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Hai kakak, menurut saya jawabannya:
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Holla afnay:)
BalasHapusIni jawabannya
1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad
Hai kakak, menurut saya jawabannya:
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Terima kasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya:
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Terimakasih afni.
BalasHapusMenurut saya :
1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Makasih nay
BalasHapusIni jawabannya
1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad
Terimakasih saya akan mencoba jawab
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
BalasHapus2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad
Terima kasih kak buat materinya..mau coba jawab yaa
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Terima kasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya:
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Selamat malama kak, terimakasih kak afni ilmu nya sangat bermanfaat saya akan mencoba menjawab dimana
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad
Terimakasih saya akan mencoba jawab
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Terimakasih saya akan mencoba jawab
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadI
Terimakasih saya akan mencoba jawab
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadI
Terimakasih saya akan mencoba jawab
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadI
Selamat malama kakak, terimakasih kak afni ilmu nya sangat bermanfaat saya akan mencoba menjawab pertanyaannya
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
BalasHapus2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Hai afni,
BalasHapusMenurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi.
Semoga membantu
Terima kasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya:
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Hai kakak, menurut saya jawabannya:
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Terima kasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya:
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Terima kasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya:
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Helloo
BalasHapus2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
BalasHapus2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad
Terima kasih atas materi nya,
BalasHapusJawaban untuk pertanyaan anda sejauh yang saya ketahui
1. Resonansi akan lebih panjang dan stabil apabila kedua gugus karboksilat terus berada pada posisi terkonjugasi (misalnya pada asam karboksilat). Namun jika tidak terkonjugasi, maka resonansi terjadi secara lokal di masing-masing gugus fungsi tersebut seperti pada monokarboksilat.
2. Ikatan C-H sangat kovalen karena kelektronegatifan C dan H sangat berdekatan, oleh karena itu sangat sukar H yang terikat pada C untuk melepaskan diri meskipun terdapat atom O disebelahnya.
Terimakasih saya akan mencoba jawab
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad
Terimakasih kak atas ilmunya.
BalasHapusIni jawabannya
1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Trimakasih afni atas materinya sangat membanyu
BalasHapusAssalamualaikum kak afni
BalasHapusTerimakasih atas ilmunya kak.
Ini jawabannya
1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
BalasHapusMenurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Terima kasih untuk materinya
BalasHapusMenurut saya:
1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
Hai afni
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul.
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi.
Terima kasih Nuafni oktavia atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya:
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
BalasHapus2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi
1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
BalasHapus2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjad
Hai afni
BalasHapus1. Resonsi yang terjadi pada asam karboksilat sama saja dengan asam dikarboksilat, karena asam dikarboksilat dan asam karboksilat hanya berbeda dalam gugus karboksilnya saja, bila tingkat keasamannya, menurut saya bisa berbeda, karena keasaman tergantung pada gugus lain yang melekat pada molekul
2. Menurut pendapat saya, hal itu dapat terjadi karena O memiliki 3 pasangan elektron tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan rangkap dari pada mengalami protonasi dari hidrogen tetangganya yang masih berkaitan kuat terhadap karbonnya. Sehingga hal tersebut tidak dapat terjadi.
Nurafnioktaviaa.blogspot.com
BalasHapus1. Tidak semua diena terkonjugasi dengan konformasi s-trans dapat berubah menjadi s-cis. Pada sikloalkadiena s-trans dengan salah satu ikatan π berada pada suatu cincin, sedangkan satu ikatan π yang lain berada di luar cincin, rotasi ikatan tidak dapat terjadi, sehinga reaksi Diels Alder tidak dapat berlangsung meskipun sudah dibantu dengan pemanasan.
2. Mekanisme reaksi Diels Alder dipengaruhi oleh kehadiran gugus pendorong elektron pada diena dan gugus penarik elektron pada dienofil,
Nurafnioktaviaa.blogspot.com
BalasHapus1. Tidak semua diena terkonjugasi dengan konformasi s-trans dapat berubah menjadi s-cis. Pada sikloalkadiena s-trans dengan salah satu ikatan π berada pada suatu cincin, sedangkan satu ikatan π yang lain berada di luar cincin, rotasi ikatan tidak dapat terjadi, sehinga reaksi Diels Alder tidak dapat berlangsung meskipun sudah dibantu dengan pemanasan.
2. Mekanisme reaksi Diels Alder dipengaruhi oleh kehadiran gugus pendorong elektron pada diena dan gugus penarik elektron pada dienofil,
Nurafnioktaviaa.blogspot.com
BalasHapus1. Tidak semua diena terkonjugasi dengan konformasi s-trans dapat berubah menjadi s-cis. Pada sikloalkadiena s-trans dengan salah satu ikatan π berada pada suatu cincin, sedangkan satu ikatan π yang lain berada di luar cincin, rotasi ikatan tidak dapat terjadi, sehinga reaksi Diels Alder tidak dapat berlangsung meskipun sudah dibantu dengan pemanasan.
2. Mekanisme reaksi Diels Alder dipengaruhi oleh kehadiran gugus pendorong elektron pada diena dan gugus penarik elektron pada dienofil,
Nurafnioktaviaa.blogspot.com
BalasHapus1. Tidak semua diena terkonjugasi dengan konformasi s-trans dapat berubah menjadi s-cis. Pada sikloalkadiena s-trans dengan salah satu ikatan π berada pada suatu cincin, sedangkan satu ikatan π yang lain berada di luar cincin, rotasi ikatan tidak dapat terjadi, sehinga reaksi Diels Alder tidak dapat berlangsung meskipun sudah dibantu dengan pemanasan.
2. Mekanisme reaksi Diels Alder dipengaruhi oleh kehadiran gugus pendorong elektron pada diena dan gugus penarik elektron pada dienofil,
Nurafnioktaviaa.blogspot.com
BalasHapus1. Tidak semua diena terkonjugasi dengan konformasi s-trans dapat berubah menjadi s-cis. Pada sikloalkadiena s-trans dengan salah satu ikatan π berada pada suatu cincin, sedangkan satu ikatan π yang lain berada di luar cincin, rotasi ikatan tidak dapat terjadi, sehinga reaksi Diels Alder tidak dapat berlangsung meskipun sudah dibantu dengan pemanasan.
2. Mekanisme reaksi Diels Alder dipengaruhi oleh kehadiran gugus pendorong elektron pada diena dan gugus penarik elektron pada dienofil,
1. Tidak semua diena terkonjugasi dengan konformasi s-trans dapat berubah menjadi s-cis. Pada sikloalkadiena s-trans dengan salah satu ikatan π berada pada suatu cincin, sedangkan satu ikatan π yang lain berada di luar cincin, rotasi ikatan tidak dapat terjadi, sehinga reaksi Diels Alder tidak dapat berlangsung meskipun sudah dibantu dengan pemanasan.
BalasHapus2. Mekanisme reaksi Diels Alder dipengaruhi oleh kehadiran gugus pendorong elektron pada diena dan gugus penarik elektron pada dienofil,
Gambling in and around the casino: The online gambling industry's problems
BalasHapusIn the 나주 출장샵 U.S., casinos 순천 출장마사지 offer legal, regulated gambling activities like slots 여수 출장안마 and video poker. The 속초 출장샵 company offers Rating: 4.1 · 16 평택 출장샵 reviews